Dentingan waktu berlalu
Menembus kegelapan
Senyap menepi dan juga berdebu
Kental dalam nuansanya
Ternyata susah, dalam dan tak berguna
Gumamnya memerah menatap pilu
Limpahan daya dalam kegelapan
Ternyata ada namun tak terlihat
Usai menguasai dan terus berhenti
Selasa, 26 Mei 2015
Minggu, 24 Mei 2015
Retak
Saatnnya kembali
Menata jalan yang telah melengkung jauh
Mencari haluan baru
Dan menghayatinya
Syaratnya ternyata rumit
Dan tak terukur waktu
Namun tetap tersenyum
Meski batu telah ternodai
Meski lukisan telah tergores
Dan mungkin akan segera retak
Menata jalan yang telah melengkung jauh
Mencari haluan baru
Dan menghayatinya
Syaratnya ternyata rumit
Dan tak terukur waktu
Namun tetap tersenyum
Meski batu telah ternodai
Meski lukisan telah tergores
Dan mungkin akan segera retak
Dan Ketika
Dan ketika
Suarannya menyapu malam
Membasuh lautan
Menatap angan
Dan ketika
Harinnya telah siap
Menjebak sepi
Teruntai menepi
Hentikan saja
Hentikan
Suara hati terus berbisik
Kalah akan kegelapan yang tertawa
Suarannya menyapu malam
Membasuh lautan
Menatap angan
Dan ketika
Harinnya telah siap
Menjebak sepi
Teruntai menepi
Hentikan saja
Hentikan
Suara hati terus berbisik
Kalah akan kegelapan yang tertawa
Mentari
Deras hujatan
Menerpa sang mentari
Terbang tinggi dan kembali tertawa
Tingkahnnya kaku dan menyudahi
Ruahkan impian dalam angan kabut
Terdesak lepas dan tak kembali
Berhenti menatap dan tetap pergi
Cahyannya mungkin redup
Namun ternyata itu adannya
Menerpa sang mentari
Terbang tinggi dan kembali tertawa
Tingkahnnya kaku dan menyudahi
Ruahkan impian dalam angan kabut
Terdesak lepas dan tak kembali
Berhenti menatap dan tetap pergi
Cahyannya mungkin redup
Namun ternyata itu adannya
Sabtu, 23 Mei 2015
Sepi
Hatiku bergetar
Memandang langit biru yang tertanam paku
Seakan menekan tuk ku bicara
Namun aku tersentak
Tak bisa lagi
Berdiri dan menatapnnya
Hijau mendung dan diratapi
Laksana hujan bergema dalam sepi
Dan menuai kembali memaki
Memandang langit biru yang tertanam paku
Seakan menekan tuk ku bicara
Namun aku tersentak
Tak bisa lagi
Berdiri dan menatapnnya
Hijau mendung dan diratapi
Laksana hujan bergema dalam sepi
Dan menuai kembali memaki
Kamis, 21 Mei 2015
KeraguanKu
Kali ini aku tak mendengar kicauan merdu
Suasana detak dan menapik
Cinta itu sesak
Dalam keraguanku
Aku tak mengerti
Benar benar tak mengerti
Suaranya membesar sampai di gendang telingaku
Mengembara dalam dadaku
Aku ingin memukulnnya keras
Dan bertanya apakah ini mungkin menghilang
Tapi tak ada gurun yang menjawab
Bahkan angin pun hanya diam
Semuannya hilang dalam satu hentakan
Dalam satu waktu
Aku benci
Benci menatap dunia denganmu
Aku benci
Aku benci melihatmu
Membatu di antara koral tajam
Jari - jari ku memutih
Tertusuk angin tajam
Diantara suara lautan
Ternyata ada gemuruh menyeramkan
Hatiku terbawa menjauh
Dan ternyata tak kembali di tempat
Ia berlayar dan tak kembali
Dia antara badai itu
Aku melihat kembali lukaku
Dan mungking krikil itu sudah membatu
Sebagai koral yang tak bisa di rubuhkan
Aku menapaki koral tajam itu
Berharap kakiku terluka
Meski darah mengucur
Aku masih tak bisa merasakannya.
Rasanya kakiku membeku kehilangan rasa
Tertusuk angin tajam
Diantara suara lautan
Ternyata ada gemuruh menyeramkan
Hatiku terbawa menjauh
Dan ternyata tak kembali di tempat
Ia berlayar dan tak kembali
Dia antara badai itu
Aku melihat kembali lukaku
Dan mungking krikil itu sudah membatu
Sebagai koral yang tak bisa di rubuhkan
Aku menapaki koral tajam itu
Berharap kakiku terluka
Meski darah mengucur
Aku masih tak bisa merasakannya.
Rasanya kakiku membeku kehilangan rasa
Di Balik Kabut
Denyut jantungnnya termaram
Tak berdaya
Melampaui harapan
Resahnnya mendala guna
Ibarat air tanpa kendi
Ibarat suara tanpa bunyi
Dan keringat tanpa pori
Hapuskan suarannya dalam asa
Mencari di balik kabut
Mencerna awan gemerlap
Dan tersandug dalam ingatannya
Hampir terbenam dan tak kembali
Hampir saja
Dalam imbuhan peri
Dan tak adannya
Tak berdaya
Melampaui harapan
Resahnnya mendala guna
Ibarat air tanpa kendi
Ibarat suara tanpa bunyi
Dan keringat tanpa pori
Hapuskan suarannya dalam asa
Mencari di balik kabut
Mencerna awan gemerlap
Dan tersandug dalam ingatannya
Hampir terbenam dan tak kembali
Hampir saja
Dalam imbuhan peri
Dan tak adannya
Senin, 18 Mei 2015
Simple
Hidup itu simple
Hanya memberi tanpa memaki
Hanya tersenyum tanpa bersedih
Hanya memilih tanpa kecewa
Kadang terasa rumit
Dan mimpi tak terpenuhi
Mengulang senyum dan gembiralah
Di atas daun masih ada kehidupan
Hanya memberi tanpa memaki
Hanya tersenyum tanpa bersedih
Hanya memilih tanpa kecewa
Kadang terasa rumit
Dan mimpi tak terpenuhi
Mengulang senyum dan gembiralah
Di atas daun masih ada kehidupan
Hujan
Hujan
Sebuah irama
Birama menyatu dan bersentuhan
Terdengar nyaring dengan segala gelora
Tanpa termakan oleh sang awan
Hujan
Harapan yang selalu menunggu
Di antara butiran embun nyata
Namun terbentang hal yang lama
Sebuah irama
Birama menyatu dan bersentuhan
Terdengar nyaring dengan segala gelora
Tanpa termakan oleh sang awan
Hujan
Harapan yang selalu menunggu
Di antara butiran embun nyata
Namun terbentang hal yang lama
Suka
Aku suka
Hujan dan kegelapan
Tanda kesunyian malam
Kadang lama
Aku mendekap mengintai malam tak berganti
Berharap waktu mungkin berubah
Menepi hanyalah kalbu
Dalam ku
Hujan dan kegelapan
Tanda kesunyian malam
Kadang lama
Aku mendekap mengintai malam tak berganti
Berharap waktu mungkin berubah
Menepi hanyalah kalbu
Dalam ku
Dirinnya
Terkadang ku dengar cumbu
Dalam alunan kalut biru
Suarannya itu
Tak lagi merdu
Mendadu haru dalam candamu
Hanya indah dalam kaluatan
Menerpa sentuhan kepayang
Ternyata itu mungkin terbayang
Dan dirinnya
Dalam relungan
Jumat, 15 Mei 2015
Air
Reason its has to be a dreaming
The air concentrate to talk
The moon in the lightening
And i really like ant in the windows
Step closing
But never step again
I see in the news style
The paper has know it
The air concentrate to talk
The moon in the lightening
And i really like ant in the windows
Step closing
But never step again
I see in the news style
The paper has know it
Blue
Sunshine in the moonlight
That desire in my eyes
Reflecting my reaction
I'm Blue
I lose my mind
And i lose you
Sometimes never good in the dark
Shadow in side me
Come and never go away
That desire in my eyes
Reflecting my reaction
I'm Blue
I lose my mind
And i lose you
Sometimes never good in the dark
Shadow in side me
Come and never go away
Rabu, 13 Mei 2015
Debu di Jendela
Bunga tumbuh mengembang
Menatap kelam
Dalam suara yang perih
Alunannya begitu merdu
Menyentuh
Untaiannya mengedip
Menghanyutkan
Kelam dan berdebu
Menatap kelam
Dalam suara yang perih
Alunannya begitu merdu
Menyentuh
Untaiannya mengedip
Menghanyutkan
Kelam dan berdebu
Sempurna
Hanya langit dan juga bintang
Yang tahu dan juga menyatu
Hayalmu terpandang malu
Dan aku tertajam paku
Mau mu ku tak tahu
Coba saja
Pergi sejenak, dan bernafaslah
Kadang benar yang terbaik
Kadang bukan pilihan yang baik
Harapan baik mendekat kelabu
Aku
Ini aku
Apa salah mempunyai kesalahan ?
Karena tak ada yang pernah menjadi sempurna
Yang tahu dan juga menyatu
Hayalmu terpandang malu
Dan aku tertajam paku
Mau mu ku tak tahu
Coba saja
Pergi sejenak, dan bernafaslah
Kadang benar yang terbaik
Kadang bukan pilihan yang baik
Harapan baik mendekat kelabu
Aku
Ini aku
Apa salah mempunyai kesalahan ?
Karena tak ada yang pernah menjadi sempurna
Sabtu, 09 Mei 2015
Waktu
Ketika suara nya ternyata begitu dekat
Di antara waktu dan juga hujan
Menyapa bunga pagi
Dalam naungan irama pagi
Saat suarannya menjadi perih
Terhalang menepi dan pergi
Aku tidak bisa mendengarnnya
Sungguh
Hanya remang
Remang - remang..
Di antara waktu dan juga hujan
Menyapa bunga pagi
Dalam naungan irama pagi
Saat suarannya menjadi perih
Terhalang menepi dan pergi
Aku tidak bisa mendengarnnya
Sungguh
Hanya remang
Remang - remang..
Rabu, 06 Mei 2015
Hening
Malam lagi
Menaguhkan kesungguhan diri
Terjepit lagi
Di antara sentuhan sang pagi
Pening, dengan harapan di hati
Membaur dan menanti seakakan ternoda tanpa termaki
Hirup lautan kini
Di tepi jurang terjun tanpa daya
Hening
Terus hening
Menempuh haluan panjang tanpa mendaki
Menaguhkan kesungguhan diri
Terjepit lagi
Di antara sentuhan sang pagi
Pening, dengan harapan di hati
Membaur dan menanti seakakan ternoda tanpa termaki
Hirup lautan kini
Di tepi jurang terjun tanpa daya
Hening
Terus hening
Menempuh haluan panjang tanpa mendaki
Minggu, 03 Mei 2015
Senja
Kuning kemerahan dan juga jingga
Kelam namun tetap mempesona
Indahya dalam lukisan kabut pagi
Memperhatikan alunan suara merdu
Sesak tanpa bersuara
Mengedipkan hentakan malam impian
Ingat petang dan termaram
Menempuh renungan
Di dalam kegelapan
Kelam namun tetap mempesona
Indahya dalam lukisan kabut pagi
Memperhatikan alunan suara merdu
Sesak tanpa bersuara
Mengedipkan hentakan malam impian
Ingat petang dan termaram
Menempuh renungan
Di dalam kegelapan
Lagi
Duri itu menancap kuat
Menembus hingga ke akar akar akar
Terancam bergema
Namun nyatanya tak terkena
Hilangkan seribu bahasa
Menyapu halus dengan kemilannya
Gelap mata
Terpana lagi
Diantara butiran kata - kata
Yang memandang air
Kembali bergeming
Aku
Aku , mungkin hanya aku
Bersama langit
Bersama angin
Dan juga bayang mu
Disana di dalam sana
Hal menyebalkan yang kau punya
Namun aku, kenapa aku ?
Aku tak tahu
Deburan cahaya menyatu menjadi satu
Dan mungkin
Kembali tak bertepi.
Bersama langit
Bersama angin
Dan juga bayang mu
Disana di dalam sana
Hal menyebalkan yang kau punya
Namun aku, kenapa aku ?
Aku tak tahu
Deburan cahaya menyatu menjadi satu
Dan mungkin
Kembali tak bertepi.
Asap Tak Terkalahkan
Matanya terpejam
Terdengar angkuh dalam suarannya
Hindari asap tak terkalahkan
Seolah pening dalam benaknya
Tak ada waktu tak ada cemburu
Hanya risau yang membelai kalbu
Aku mengerti
Dan kau pergi.
Terdengar angkuh dalam suarannya
Hindari asap tak terkalahkan
Seolah pening dalam benaknya
Tak ada waktu tak ada cemburu
Hanya risau yang membelai kalbu
Aku mengerti
Dan kau pergi.
Langganan:
Postingan (Atom)