Jumat, 15 Desember 2017

Melepaskanmu

Kau.  Bisakah kau mendengar suara ku. Suara kerinduan yang perih menyayat hatiku.
Dalam dilema yang seakan menyiksaku. Dan aku pun hanya bisa terdiam, menunggumu.

Hariku, tlah berganti jadi sunyi.
Bisikan relung hati yang jadinya sepi.  Buatku tak henti menangis sendiri. 

Lalu aku bisa apa? 
Ragaku teriris sepi. 
Aku tak kuat lagi.
Jika tak melihatmu disini.  

Kau,  Bisakah kau mendengar suara senduku?
Suara keheningan malam yang menyelimuti kalbu.
Dalam rintik hujan yang memaksaku terbangun.
Dan akupun hanya bisa terdiam, melepaskanmu.

Selasa, 28 November 2017

Relung Hati Sang Pendiam

Aku mendengar tawamu
Dalam degup nadiku
Aku mendengar suaramu
Dalam kehampaan diriku
Aku mendengarmu
Dalam senja di ufuk timur
Yang menyadarkanku
Jika ku selalu merindukanmu

Kau lihat angin terdiam
Ia berkata sepi menghilang
Bersama cerita usang yang mulai mengembara
Dalam relung hati sang pendiam

Senin, 13 November 2017

Hujan saat ini

Hujan mulai bertebaran
Ia menatap sunyi
Seolah ingin berkata
Namun nyatanya hanya terdiam sendiri

Ia kembali turun
Berusaha menghembuskan pedih
Namun suaranya malah tertahan malu
Dan akhirnya ia tak kembali

Kabut turut datang
Dan menyangkal diri
Tak bisa terbang
Namun ia kembali berdiri

Minggu, 12 November 2017

Ragu

Dia mulai berkata padaku
Dapatkah aku mendekatimu? 
Wajahnya tersipu
Lalu ia tersenyum

Dadaku bergetar
Aku memejamkan mata
Tak ada suara yang bisa terucap
Hanya kekosongan

Tak bisakah kau pinjamkan hati?
Gumamnya berbisik
Dan ucapkan namaku lagi?

Terirat makna yang tak bicara
Kebingungan dan resah bercampur tak merata
Hilangkan keyakinan
Padamu

Jumat, 10 November 2017

Pilu

Terlihat sepi, namun riang
Ia menangis terus,  takut membuang tawa
Suaranya malah terdengar serak
Aku terdiam kehilangan seribu bahasa
Yang tak terlihat oleh banyaknya rupa
Namun sayang tinggalah gelisah
Yang menepiskan segala perasa

Kamis, 27 April 2017

Sang Mentari

Aku merindukan bulan yang hilang entah kemana.
Kurindukan dirimu yang selalu datang bersama kehangatan.
Tak biasanya aku melihatnya berhenti.
Tak biasanya ia membuatku lirih.
Apa ini salahku?
Salah sang mentari yang telat menyinari.
Apa ini salahku?
Salah sang bayangan yang terus menghantui.
Bisakah aku kembali menangkap sang mentari?
Yang selalu merindukanmu...

Jumat, 21 April 2017

Bersamanya

Perlahan menghilang terkena kabut.
Sebuah harapan yang terlampau jauh.
Aku rindukan senja kala itu.
Yang menyimpan makna akan lalu.
Namun sang rembulan tlah bercumbu.
Bersama desir kehidupan yang merangkak lembut.